“Dulu Janji Indah, Sekarang Kecewa dan Bingung!” – Wawancara dengan Toro, Warga Cilacap yang Kecewa pada Janji Setyo Budi Wibowo


SUARA RAKYAT
, INDONESIA KUAT - Pilkada 2020 lalu menyisakan kisah pahit bagi sebagian masyarakat Cilacap. Salah satunya adalah Toro (36), seorang warga Cilacap yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap mantan calon bupati Setyo Budi Wibowo (SBW). Janji-janji manis yang dulu dipasang SBW kini justru berbalik menjadi kenyataan pahit bagi Toro dan sebagian besar masyarakat Cilacap.

Indonesiakuat.com:
Toro, bisa ceritakan sedikit mengenai perasaan Anda setelah Pilkada dan janji-janji SBW yang belum terealisasi?

Toro:
Sebenarnya saya sih sempat optimis, ya. Waktu SBW mencalonkan diri jadi bupati, banyak janji yang bikin kami semua berharap. Salah satunya internet gratis untuk seluruh Cilacap. Itu kan janji besar, terutama di tengah dunia yang semakin digital ini. Tapi, sampai sekarang, internet gratis itu nggak merata. Ada beberapa daerah yang masih kesulitan akses, padahal itu janji utama yang digaungkan. Kami yang tinggal di wilayah pinggiran Cilacap ini ya jadi bingung. Bahkan, sudah hampir setahun setelah Pilkada, internet gratis itu hanya jadi angan-angan.

Indonesiakuat.com:
Jadi, janji internet gratis yang dijanjikan saat Pilkada tidak terwujud sepenuhnya?

Toro:
Iya, benar sekali. Janji itu seolah hilang begitu saja setelah Pilkada. Tentu kami yang memilih SBW merasa kecewa. Di awal kampanye, mereka menjanjikan internet gratis, terutama untuk pelajar dan pekerja yang membutuhkan akses belajar dan bekerja online. Kami pikir itu akan jadi solusi besar. Tapi kenyataannya? Banyak daerah yang belum tersentuh.

Indonesiakuat.com:
Tapi bukan hanya masalah internet gratis yang membuat Anda kecewa, kan?

Toro:
Betul, ada banyak janji lainnya yang belum terealisasi. Yang paling saya ingat adalah klaim SBW yang mengaku punya aset ratusan milyar rupiah dan beberapa properti istimewa di Bandung. Janji itu membuat banyak orang di Cilacap terpesona, karena dia bilang bisa memanfaatkan kekayaannya untuk memajukan daerah ini. Tapi, baru-baru ini ada kabar kalau itu bukan aset pribadinya. Ternyata hanya properti yang dikontrak, bukan milik dia sendiri. Dengar-dengar, dia juga bukan pemiliknya, cuma sebagai penyewa. Saya, sih, merasa dibohongi. Gimana bisa seorang calon pemimpin mengatakan hal seperti itu?

Indonesiakuat.com:
Jadi, Anda merasa tertipu dengan pernyataan-pernyataan tersebut?

Toro:
Iya, jelas. Kami semua merasa ditipu. Orang yang mengaku punya segalanya, tapi nyatanya dia cuma sewa dan bukan pemilik asli. Itu kan bikin kepercayaan kita hancur. Kalau dia bisa bohong soal hal-hal besar seperti itu, apalagi yang bisa dia bohongi? Apalagi saat itu dia berjanji bisa mengelola Cilacap dengan kekayaan yang katanya miliknya, tapi ternyata… hmmm, saya jadi ragu.

Indonesiakuat.com:
Bagaimana Anda melihat dampak dari hal ini terhadap masyarakat Cilacap secara keseluruhan?

Toro:
Dampaknya besar. Kepercayaan masyarakat jadi hilang, dan itu susah untuk dibangun lagi. Kami yang dulu berharap banyak pada SBW, sekarang jadi ragu dengan kepemimpinannya. Kalau janji-janji besar saja tidak bisa ditepati, bagaimana dengan janji-janji kecil yang lebih penting, seperti kesejahteraan masyarakat? Jadi, kami merasa kecewa. Tentu saja, ini bukan hanya masalah saya pribadi, tapi masalah bersama yang harus kita perhatikan.

Indonesiakuat.com:
Jadi apa harapan Anda sekarang terhadap Pemkab Cilacap?

Toro:
Harapan saya, pemerintah daerah harus lebih terbuka, lebih transparan, dan yang paling penting, janji yang sudah dilontarkan harus diwujudkan. Jangan hanya sekadar omong kosong. Kami ingin bupati yang benar-benar mendengar dan memperhatikan kebutuhan masyarakat, bukan yang hanya mencari popularitas dengan janji-janji kosong. Cilacap layak mendapatkan yang lebih baik. Kami butuh bukti, bukan sekadar kata-kata manis yang ujung-ujungnya hanya bikin kecewa.

Indonesiakuat.com:
Terima kasih banyak atas waktu dan cerita Anda, Toro. Semoga harapan Anda bisa didengar dan lebih banyak warga Cilacap yang mendapatkan akses yang adil dan merata.

Toro:
Terima kasih juga. Saya berharap suara rakyat ini tidak hanya didengar, tapi juga direspons dengan nyata. Cilacap berhak lebih baik!


Kesimpulan:

Warga Cilacap seperti Toro menunjukkan kekecewaannya terhadap janji-janji manis yang terlupakan setelah Pilkada. Dari internet gratis yang tidak merata hingga klaim aset milyaran yang ternyata tidak sesuai kenyataan, hal ini menggambarkan betapa janji-janji politik bisa mudah lenyap jika tidak dibuktikan dengan aksi nyata. Warga Cilacap kini menantikan pembuktian dari para pemimpin mereka, bukan hanya kata-kata kosong yang bisa membuat kecewa.

Tidak ada komentar